JAKARTA - Ketersediaan beras menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas masyarakat, khususnya di wilayah terdampak bencana.
Pemerintah terus memastikan stok pangan tetap aman dan mudah diakses. Dalam konteks ini, Perum Bulog memperkuat peran distribusi beras di wilayah Sumatera.
Strategi Penguatan Stok Beras
Perum Bulog menegaskan bahwa penguatan stok dan distribusi beras di Sumatera masih terus dilakukan. Langkah ini dilakukan dengan melipatgandakan kebutuhan beras hingga tiga kali lipat. Strategi tersebut bertujuan memastikan bantuan pemerintah tersalurkan cepat dan merata.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan bahwa kebijakan ini merupakan arahan langsung Presiden. Setiap kabupaten dan kota mendapat dukungan beras lebih besar dari kebutuhan awal. Dengan demikian, daerah tidak perlu menunggu lama saat stok menipis.
Pelipatan stok ini juga menjadi langkah antisipasi bencana lanjutan. Pemerintah ingin memastikan ketersediaan beras tetap terjaga. Upaya ini sekaligus menjaga stabilitas pangan regional.
Implementasi di Daerah Terdampak
Sebagai contoh, Kabupaten Bener Meriah mengajukan tambahan beras sebanyak 1.000 ton. Bulog langsung menyiapkan 3.000 ton untuk wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan agar penyaluran berikutnya dapat berjalan lebih cepat.
Penerapan kebijakan serupa juga dilakukan di Provinsi Aceh. Dari pengajuan awal 100 ribu ton, Bulog menyiapkan stok tiga kali lipat. Hal ini bertujuan menjaga kesinambungan distribusi.
Sumatera Utara juga mendapat perlakuan yang sama. Permintaan awal sebesar 5.000 ton dipenuhi hingga 15.000 ton. Pendekatan ini dinilai efektif dalam menjaga pasokan.
Sistem Penyimpanan dan Distribusi
Seluruh stok beras disimpan di gudang Bulog. Pemerintah daerah dapat mengambil stok sesuai kebutuhan masing-masing. Selain itu, Bulog juga dapat menyalurkan langsung ke lokasi terdampak.
Sistem ini memberi fleksibilitas bagi daerah. Distribusi dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan. Langkah ini meminimalkan risiko keterlambatan bantuan.
Bulog memastikan proses distribusi berjalan aman. Koordinasi dilakukan dengan berbagai pihak terkait. Tujuannya agar beras sampai tepat waktu.
Sinergi dan Tantangan Lapangan
Penyaluran bantuan dilakukan secara sinergis bersama TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini dinilai penting untuk distribusi skala besar. Bantuan diharapkan tepat sasaran dan efisien.
Rizal menyebutkan perhatian khusus diberikan pada wilayah Sumatera. Kunjungan lapangan dilakukan ke Padang, Sumatera Utara, Sibolga, Takengon, hingga Bener Meriah. Hal ini untuk memastikan kesiapan stok berjalan optimal.
Namun, tantangan distribusi masih ditemui di beberapa wilayah. Takengon, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang menghadapi kendala akses. Sebagian jalur hanya bisa dilalui sepeda motor.
Upaya Menjaga Ketahanan Pangan
Untuk mengatasi kendala tersebut, Bulog mendorong distribusi melalui jalur udara. Langkah ini memastikan bantuan tetap menjangkau daerah terdampak. Ketahanan pangan masyarakat menjadi prioritas utama.
Total distribusi bantuan pemerintah di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara telah melebihi 200 ribu ton. Jumlah ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah. Penyaluran terus dievaluasi agar tetap optimal.
Bulog menegaskan akan terus melakukan upaya tambahan. Distribusi beras disesuaikan dengan kondisi wilayah. Ketahanan pangan Sumatera diharapkan tetap terjaga berkelanjutan.