JAKARTA - Kejuaraan Nasional Indonesia Touring Car Race (ITCR) 2025 di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, kembali menampilkan persaingan sengit.
Putaran ketiga dan keempat kejuaraan ini memperlihatkan dominasi pembalap Honda Racing Indonesia (HRI), terutama di kelas ITCR 1200. Andri Abirezky dan Avila Bahar saling bergantian menempati posisi pertama dan kedua di dua putaran yang digelar.
Andri Abirezky menuturkan bahwa strategi aman sejak awal menjadi kunci keberhasilannya. "Alhamdulillah, saya bermain aman sejak awal dan hanya memikirkan menyudahi lomba dengan kebanggaan. Avila berusaha keras, tapi sejak awal ia memang sengaja dihalangi pembalap sebelah. Syukur semuanya lancar," kata Andri.
Dalam putaran keempat, Andri menorehkan waktu total 25 menit 08,860 detik dengan best lap 2 menit 05,519 detik serta kecepatan puncak 144,20 km/jam.
Posisi kedua ditempati Avila Bahar, sedangkan Zharfan Ramdani menyelesaikan lomba di urutan ketiga. Meski beberapa insiden keluar lintasan memaksa pengibaran bendera kuning, balapan berlangsung lancar hingga garis finis.
Alvin Bahar Tunjukkan Kecepatan Terbaik di ITCR 3600
Keberhasilan HRI tidak berhenti di kelas ITCR 1200. Di kelas ITCR 3600, Alvin Bahar, pembalap senior sekaligus Direktur Tim HRI, memimpin jalannya lomba dengan Honda Civic Type R. Alvin berhasil menyelesaikan 12 lap dalam waktu 23 menit 05,786 detik.
Catatan fastest lap mencapai 1 menit 52,793 detik dengan kecepatan puncak 193,20 km/jam, rekor tercepat musim ini di seluruh kelas ITCR.
Alvin mengungkapkan bahwa hasil ini merupakan kombinasi performa mobil yang optimal dan dukungan tim yang solid. “Kami sudah memaksimalkan performa mobil dan dukungan tim sangat luar biasa. Hasil ini membuktikan Honda Civic Type R masih kompetitif,” ujar Alvin.
Posisi kedua dan ketiga ditempati Apip Ginanjar dan Teddy Darmansyah, sedangkan posisi keempat dan kelima diisi Muhammad Iqbal serta Hendra Kamdani. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa HRI mampu mempertahankan dominasi di kelas senior sekaligus mencetak rekor baru.
Tantangan dan Tekad Pembalap Muda di ITCR 1500
Sementara itu, kelas ITCR 1500 menunjukkan persaingan yang lebih menantang. Avila Bahar menghadapi insiden tabrakan yang menyebabkan ban mobilnya pecah, sehingga ia belum mampu menyelesaikan lomba.
Meskipun demikian, pembalap muda ini tidak kehilangan semangat dan bertekad memperbaiki hasil di dua seri terakhir yang dijadwalkan pada Desember mendatang.
Insiden ini menunjukkan bahwa meski dominasi tim kuat, setiap balapan tetap memiliki risiko tinggi. Namun, dukungan HRI tetap menjadi motivasi utama bagi para pembalap muda.
Tekad Avila untuk bangkit pada seri berikutnya menandai konsistensi dan mental juara yang terus diasah oleh tim. Kesiapan tim teknis dan strategi tepat menjadi kunci agar pembalap dapat mengoptimalkan performa tanpa terganggu oleh insiden di lintasan.
Strategi Tim dan Masa Depan Honda Racing Indonesia
Keberhasilan tiga pembalap HRI dalam mendominasi kelas ITCR 1200 dan ITCR 3600 menegaskan kualitas tim dalam persiapan dan strategi balapan. Dari pembalap muda hingga senior, HRI memanfaatkan kedalaman tim untuk memastikan performa optimal di setiap putaran.
Tim HRI menekankan pentingnya kombinasi latihan fisik, strategi balapan, dan dukungan teknis mobil. Keberhasilan ini juga menandai kesiapan tim menghadapi putaran terakhir ITCR 2025, sekaligus menjadi evaluasi untuk mempersiapkan musim berikutnya.
Dukungan penuh dari manajemen, mekanik, dan strategi rotasi pembalap menjadikan HRI sebagai salah satu tim terkuat di ajang nasional, sekaligus inspirasi bagi generasi pembalap muda Indonesia.
Honda Racing Indonesia menunjukkan bahwa kombinasi pembalap muda yang berbakat dan pengalaman senior mampu menghasilkan prestasi maksimal di Kejuaraan Nasional Indonesia Touring Car Race 2025.
Dominasi di Mandalika menjadi bukti kesiapan tim menghadapi tantangan musim ini sekaligus membuktikan bahwa balapan motor dan mobil nasional memiliki talenta muda yang kompetitif dan terus berkembang.