Rijal Abdilah Persembahkan Emas, Angkat Besi Indonesia Cetak Regenerasi Baru

Senin, 03 November 2025 | 10:18:24 WIB
Rijal Abdilah Persembahkan Emas, Angkat Besi Indonesia Cetak Regenerasi Baru

JAKARTA - Indonesia kembali menunjukkan prestasi membanggakan di pentas olahraga Asia melalui cabang angkat besi. 

Dalam ajang Asian Youth Games (AYG) 2025 yang berlangsung di Manama, Bahrain, tim angkat besi Indonesia berhasil melampaui target dengan perolehan satu medali emas dan dua perunggu.

Raihan emas diraih oleh lifter muda berbakat, Muhamad Rijal Abdilah, yang tampil memukau di kelas boys 60 kg. Rijal mencatatkan angkatan terbaik di nomor clean and jerk dengan torehan 143 kg, yang sekaligus memastikan dirinya meraih medali emas. 

Penampilan luar biasa ini menjadi bukti bahwa regenerasi angkat besi Tanah Air mulai menunjukkan hasil yang positif.

Selain Rijal, dua medali perunggu turut disumbangkan oleh Alyamaulida Kartika yang akrab disapa Alya. Ia berhasil menempati posisi ketiga pada dua jenis angkatan, yakni snatch dan clean & jerk. Keberhasilan Alya menambah daftar lifter muda potensial yang siap membawa bendera Indonesia di kancah internasional.

Kesuksesan dua atlet muda ini menjadi sinyal baik bagi Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABSI). Momen ini disebut-sebut sebagai awal kebangkitan baru untuk mencari penerus legenda angkat besi nasional, Eko Yuli Irawan, yang kini berada di penghujung karier gemilangnya.

Sekretaris Jenderal PABSI, Djoko Pramono, mengakui bahwa pihaknya sempat terlambat dalam melakukan regenerasi atlet. Ketergantungan pada sosok Eko Yuli selama bertahun-tahun menjadi pembelajaran penting agar ke depan Indonesia tidak kekurangan atlet berprestasi di cabang olahraga ini.

Djoko mengatakan bahwa regenerasi saat ini sudah mulai berjalan dengan baik. Indonesia kini memiliki deretan atlet potensial seperti Rahmat Erwin Abdullah dan Rizki Juniansyah yang berada di usia emas. Munculnya nama Rijal menjadi bukti nyata bahwa pembinaan atlet muda kini mulai membuahkan hasil yang diharapkan.

Belajar dari Pengalaman dan Fokus Regenerasi

Djoko menjelaskan bahwa kesuksesan tim angkat besi muda di AYG 2025 merupakan hasil dari pembelajaran berharga atas kesalahan masa lalu. Ia menegaskan bahwa PABSI kini berkomitmen untuk tidak mengulangi kelalaian regenerasi yang pernah terjadi.

“PABSI itu belajar dari pengalaman. Dan pengalaman yang lalu kita melihat bahwa selalu terlambat regenerasi. Itu kita gak mau ulangi lagi. Contoh saja Mas Eko sampai sekarang belum ada yang kalahkan. 

Mengapa? Ya kebodohan PABSI, karena kita gak menyiapkan anak-anak ini,” ujar Djoko saat menyambut kepulangan tim angkat besi Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Menurut Djoko, keberhasilan Rijal dan Alya menjadi sinyal positif bahwa pembinaan atlet muda kini mulai membuahkan hasil nyata. Ia menilai bahwa meskipun lawan di tingkat Asia sangat berat, para lifter muda Indonesia sudah menunjukkan potensi besar.

“Sekarang kita sudah punya banyak junior-junior Eko. Jadi mereka sudah siap menggantikan Eko. Dan kita melihat bahwa untuk youth pun anak-anak ini sudah mulai kelihatan meskipun kemarin lawannya berat sekali. Hampir terlambat youth kita punya. Tapi dengan kita mendapatkan sekeping emas dan dua keping perunggu, ini menandakan bahwa anak-anak kita sudah mulai menyodok. Insya Allah langkah selanjutnya akan lebih baik,” tambah Djoko dengan penuh optimisme.

Prestasi Melebihi Target Awal

Prestasi yang diraih oleh Rijal Abdilah di AYG 2025 ternyata melebihi target awal yang dicanangkan oleh PABSI sebelum keberangkatan tim ke Bahrain. Rijal hanya diminta untuk membawa pulang medali, tanpa target spesifik untuk meraih emas. Namun dengan kerja keras dan semangat juang tinggi, ia justru mampu tampil sebagai juara.

Angkatan 143 kg yang berhasil ditorehkan Rijal menjadi rekor pribadi terbaiknya sepanjang kariernya di level junior. Capaian tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi motivasi bagi atlet muda lainnya untuk terus berlatih dan menorehkan prestasi.

Rijal mengaku tidak menyangka bisa membawa pulang medali emas karena lawan-lawan yang dihadapinya memiliki kemampuan luar biasa. 

“Tidak menyangka bisa emas karena lihat sebelumnya lawan-lawan saya lumayan lebih dari saya. Sebelum berangkat ditargetkan hanya meraih medali tapi bukan emas. Persaingan di sana sangat ketat, soalnya cuma beda satu kilogram saja,” kata Rijal dengan rendah hati.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dedikasi dan persiapan matang mampu membawa hasil di luar dugaan. Rijal kini disebut-sebut sebagai salah satu calon penerus Eko Yuli di masa depan.

Apresiasi dan Harapan untuk Generasi Muda

Setibanya di Tanah Air, Rijal dan Alya disambut hangat oleh Djoko Pramono di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dalam kesempatan itu, Djoko mewakili Ketua Umum PABSI, Rosan Roeslani, menyerahkan bonus sebagai bentuk penghargaan atas prestasi gemilang para atlet muda tersebut.

“Ini adalah tanda kasih sayang Pak Rosan kepada anak-anaknya yang berhasil. Dan Pak Rosan selalu begitu. Pak Djoko jangan lupa anak-anak kita pulang, berikan sesuatu agar mereka bisa tambah semangat,” ujar Djoko sambil menyerahkan penghargaan.

PABSI berharap momentum keberhasilan di AYG 2025 dapat menjadi titik awal untuk memperkuat fondasi regenerasi atlet nasional. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, Indonesia diyakini mampu melahirkan lifter muda yang siap bersaing di level dunia.

Ke depan, fokus utama PABSI adalah memperluas pelatihan dan menyiapkan program jangka panjang agar prestasi di cabang angkat besi terus meningkat. Rijal dan Alya kini menjadi simbol semangat baru generasi penerus yang siap menjaga kejayaan angkat besi Indonesia di masa mendatang.

Terkini