Imunisasi Lengkap

Imunisasi Lengkap Bantu Cegah Penyakit Selama Masa Liburan Anak

Imunisasi Lengkap Bantu Cegah Penyakit Selama Masa Liburan Anak
Imunisasi Lengkap Bantu Cegah Penyakit Selama Masa Liburan Anak

JAKARTA - Masa liburan akhir tahun menjadi momen yang dinantikan banyak keluarga. 

Namun, periode ini juga berisiko meningkatkan paparan penyakit, terutama pada anak-anak. Kewaspadaan orang tua menjadi kunci agar liburan tetap aman dan menyenangkan.

Perubahan lingkungan, cuaca, dan aktivitas selama liburan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Anak-anak lebih rentan karena sistem imunitas yang belum sepenuhnya matang. Oleh karena itu, langkah pencegahan perlu dilakukan sejak awal.

Salah satu upaya penting adalah memastikan imunisasi anak telah lengkap. Imunisasi membantu melindungi dari berbagai penyakit menular. Perlindungan ini sangat dibutuhkan saat anak berada di luar rutinitas harian.

Peran Imunisasi dalam Pencegahan Penyakit Respiratori

Penyakit respiratori menjadi salah satu gangguan kesehatan yang sering muncul saat liburan. Infeksi ini umumnya menyerang saluran pernapasan bagian atas. Risiko meningkat ketika anak berada di tempat ramai.

Imunisasi yang berkaitan dengan penyakit respiratori sangat dianjurkan untuk dilengkapi. Penyakit seperti influenza menjadi salah satu yang paling sering terjadi. Perlindungan imunisasi membantu menurunkan risiko penularan.

“Kalau bisa lengkapi semua imunisasi yang terkait dengan penyakit-penyakit respiratori, paling sering mungkin influenza. Kalau yang lain yang sudah dilengkapi pada saat bayi itu sudah banyak melindungi dari penyakit-penyakit yang terkait dengan infeksi saluran pernafasan akut,” katanya.

Penyakit yang Umum Muncul Selama Liburan

Salah satu penyakit yang sering muncul pada masa liburan adalah infeksi saluran pernapasan akut. Kondisi ini dikenal juga sebagai infeksi respiratori akut. Gejalanya berupa batuk, pilek, dan terkadang disertai demam.

Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak. Penularan biasanya terjadi melalui kontak dengan orang yang sedang sakit. Kerumunan menjadi tempat yang berisiko tinggi.

Nastiti mengatakan ada beberapa penyakit yang muncul seringkali pada saat liburan, terutama menyerang anak-anak salah satunya adalah infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA, atau infeksi respiratori akut. Gejalanya batuk, pilek, kadang disertai dengan demam.

Faktor Pemicu dan Lingkungan Berisiko

Faktor utama pemicu ISPA adalah penularan dari orang lain. Virus dan bakteri mudah menyebar di tempat ramai. Lingkungan dengan ventilasi buruk meningkatkan risiko.

Keramaian seperti tempat wisata menjadi lokasi rawan penularan. Anak-anak yang bermain tanpa masker lebih mudah terpapar. Oleh karena itu, pengawasan orang tua sangat diperlukan.

Dia menjelaskan faktor pemicu penyakit infeksi saluran pernafasan akut biasanya karena tertular dari orang-orang yang sakit sebelumnya dan banyak terjadi di tempat-tempat kerumunan atau keramaian di mana virus atau bakteri mudah menular.

Gangguan Pencernaan dan Risiko Cuaca

Selain gangguan pernapasan, masalah pencernaan juga sering terjadi saat liburan. Gejalanya meliputi diare, muntah, dan sakit perut. Kondisi ini kerap dialami anak-anak.

Masalah pencernaan biasanya dipicu oleh konsumsi makanan yang tidak biasa. Kebersihan makanan yang kurang terjaga juga meningkatkan risiko. Anak-anak lebih rentan terhadap keracunan makanan.

Penyakit lain juga berkaitan dengan kondisi cuaca di lokasi liburan. Tempat dingin dapat memicu gangguan pernapasan seperti flu. Sementara cuaca panas dapat menyebabkan heatstroke atau sunburn.

Risiko Tambahan dan Pencegahan Selama Liburan

Selain itu, terdapat penyakit khas daerah tertentu yang perlu diwaspadai. Campak atau demam berdarah bisa meningkat pada musim hujan. Risiko penularan tetap ada selama liburan.

Masalah kesehatan akibat aktivitas berat juga sering terjadi. Anak bisa mengalami terkilir, lecet, atau bahkan cedera. Aktivitas fisik berlebihan tanpa istirahat cukup meningkatkan risiko.

“Nah, kalau yang penyakit-penyakit lain, itu kita harus tahu kalau di daerah yang sedang ada kenaikan kasus, misalnya kasus campaknya meningkat, atau kasus DBD meningkat, ya bisa saja pada saat liburan tertular,” katanya.

Langkah Pencegahan yang Disarankan untuk Anak

Untuk mencegah ISPA, disarankan menyiapkan masker sesuai usia anak. Masker membantu mengurangi risiko tertular di tempat ramai. Penggunaan masker menjadi langkah sederhana namun efektif.

Orang tua juga dianjurkan membawa obat-obatan yang sering dibutuhkan. Salah satunya adalah obat penurun demam seperti paracetamol. Persiapan ini penting saat bepergian jauh.

Selain itu, sebaiknya menghindari tempat dengan banyak asap rokok. Memilih lokasi dengan sirkulasi udara baik sangat dianjurkan. Lingkungan yang sehat membantu menjaga kondisi anak.

Menyesuaikan Aktivitas dengan Kondisi Anak

Kemampuan anak dalam menjalani aktivitas liburan perlu diperhatikan. Jadwal yang terlalu padat dapat membuat anak kelelahan. Kelelahan dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Anak membutuhkan waktu istirahat yang cukup selama liburan. Waktu makan juga harus tetap teratur. Rutinitas dasar tetap penting meski sedang berlibur.

Nastiti juga mengatakan untuk mengukur kemampuan anak dalam menjalani aktivitas liburan terlebih di tempat baru, dengan tidak membuat jadwal tempat yang harus dikunjungi terlalu padat karena anak membutuhkan istirahat dan makan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index