JAKARTA - Transportasi publik bukan sekadar sarana perjalanan, tetapi juga wahana pendidikan karakter.
LRT Jabodebek menghadirkan pengalaman belajar bagi generasi muda melalui edukasi langsung bagi para santri, menekankan nilai disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama di balik layanan kereta modern.
Pengenalan Transportasi Publik untuk Santri
LRT Jabodebek bersama Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits Jatiwaringin mengajak 1.200 santri mengikuti kegiatan edukatif transportasi publik. Aktivitas ini menjadi momen pembelajaran langsung untuk memahami sistem layanan LRT serta berbagai profesi yang mendukung operasionalnya.
Para santri memulai perjalanan dari Stasiun Jatibening Baru menuju Stasiun Cikoko. Sejak awal, mereka dikenalkan pada tata cara tap in menggunakan kartu elektronik, etika naik kereta, dan pentingnya menjaga ketertiban di area stasiun.
Petugas LRT menekankan bahwa kepatuhan terhadap aturan sederhana merupakan bagian dari tanggung jawab setiap pengguna transportasi publik.
Selain itu, para santri juga mendapat wawasan mengenai etika perjalanan, seperti menghargai sesama penumpang, menjaga kebersihan, dan mematuhi prosedur keamanan. Tujuannya agar pengalaman menggunakan LRT tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga mengajarkan kebiasaan positif sejak dini.
Mengenal Profesi di Balik Layanan LRT
Para santri diberikan kesempatan mengenal berbagai profesi di LRT Jabodebek. Mereka bertemu dengan Ticketing Officer yang membantu transaksi tiket, Kepala Stasiun dan Station Officer yang mengatur operasional stasiun, serta Train Attendant yang mendampingi penumpang di dalam kereta.
Pengalaman ini memberikan pemahaman kepada para santri bahwa kenyamanan dan keamanan perjalanan tidak datang begitu saja, tetapi melalui kerja keras dan tanggung jawab petugas. Mereka belajar bahwa setiap profesi memiliki peran penting, mulai dari pelayanan hingga pengelolaan fasilitas.
Dalam sesi interaktif, santri diajak bertanya langsung kepada para petugas, memahami tantangan operasional, serta menyimak kiat menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang. Dengan begitu, kegiatan ini menjadi pengalaman praktis yang menggabungkan edukasi dan penanaman karakter.
Antusiasme dan Pengalaman Edukatif di Perjalanan
Di sepanjang perjalanan menuju Stasiun Cikoko, antusiasme santri terlihat jelas. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang sistem operasional LRT, tanggung jawab petugas, hingga teknologi yang digunakan dalam layanan kereta.
Petugas pun menjelaskan berbagai prosedur mulai dari kontrol keamanan, jadwal keberangkatan, hingga koordinasi antarstasiun.
Pengalaman ini bukan sekadar hiburan, melainkan proses pembelajaran nyata. Santri dapat melihat secara langsung bagaimana layanan publik dikelola secara profesional dan bagaimana setiap individu berkontribusi untuk kelancaran perjalanan.
Aktivitas ini menanamkan pemahaman bahwa kedisiplinan, kepedulian, dan kerja sama menjadi kunci keberhasilan sebuah sistem layanan publik.
LRT Jabodebek dan Kontribusi untuk Pendidikan Karakter
Executive Vice President LRT Jabodebek, Purnomosidi, menyatakan bahwa kegiatan edukasi ini menjadi sarana untuk memperkenalkan transportasi publik sebagai tempat belajar. Ia berharap pengalaman ini bisa menumbuhkan kebanggaan dan kepedulian santri terhadap layanan publik.
“Transportasi publik bukan hanya sarana perjalanan, tetapi juga wadah belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Pengalaman ini diharapkan membentuk karakter generasi muda yang peduli dan menghargai fasilitas umum,” kata Purnomosidi.
Melalui kegiatan seperti ini, LRT Jabodebek berupaya menanamkan nilai-nilai positif, terutama disiplin, tanggung jawab, dan etika sosial.
Edukasi interaktif ini melengkapi pembelajaran formal di sekolah dan pondok pesantren, memberikan pengalaman yang menyenangkan di luar ruang kelas, sekaligus memperkuat kesadaran pentingnya menjaga fasilitas umum untuk kepentingan bersama.