Petani

Kehadiran MBG Diharapkan Tingkatkan Pendapatan Petani Semangka Sikka

Kehadiran MBG Diharapkan Tingkatkan Pendapatan Petani Semangka Sikka
Kehadiran MBG Diharapkan Tingkatkan Pendapatan Petani Semangka Sikka

JAKARTA - Sejumlah petani semangka di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadapi tantangan serius meski hasil panen melimpah. 

Harga yang tidak stabil dan kesulitan pemasaran menjadi kendala utama yang mengkhawatirkan kelangsungan usaha mereka.

Dominikus Dosi, petani di Dusun Kolisoro, menceritakan bahwa awalnya para petani merasa senang karena ribuan buah semangka dibeli oleh salah satu supplier dari dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kota Maumere. 

Harga jual semangka berada di kisaran Rp6.000 hingga Rp6.500 per kilogram, dengan bobot setiap buah antara 3 hingga 11 kilogram. “Kami bersyukur bisa dapat keuntungan sedikit,” ungkap Dominikus.

Namun, situasi berubah dalam sebulan terakhir. Pasokan semangka yang menumpuk di petani tidak terserap pasar karena supplier langganan tidak lagi muncul. 

Hal ini memaksa petani menjual di pinggir jalan, namun sebagian besar buah tetap tidak laku. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutan usaha dan pendapatan mereka.

Stok Semangka Menumpuk, Pemasaran Terganggu

Seorang supplier bernama Maksi menjelaskan bahwa biasanya ia menyerap hingga dua ton semangka setiap minggu untuk MBG. Namun, selama tiga minggu terakhir, ia tidak membeli sama sekali dari petani lokal. Saat ini stok semangka yang tersisa sekitar empat ton.

Maksi menduga rendahnya permintaan berasal dari suplai semangka dari luar daerah yang masuk ke pasar lokal. Hal ini mempersempit kesempatan petani setempat untuk menjual hasil panen mereka. Penurunan permintaan ini menjadi perhatian serius karena dapat menekan pendapatan petani dan mengganggu keseimbangan pasar.

Laporan dari Kepala Desa Reroroja, Florida Yosefina Ndena, mencatat luas lahan semangka di wilayah tersebut mencapai belasan hektare, dengan produksi ribuan ton setiap kali panen. 

Ia menekankan bahwa harga yang tidak menentu dan kesulitan pemasaran menjadi masalah utama yang harus segera diatasi untuk menjaga keberlangsungan usaha petani.

Harapan pada Program MBG untuk Stabilitas Pasar

Para petani menaruh harapan besar pada keberlanjutan program dapur makan bergizi gratis (MBG) sebagai solusi pemasaran semangka. Dominikus berharap ada solusi konkret agar hasil panen bisa terserap pasar dan tidak menumpuk di lahan petani. “Masalahnya yang pembelinya ini yang agak susah,” ujarnya.

Kepala Desa Reroroja menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memastikan program MBG memberi manfaat nyata bagi petani. “Kami berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan kondisi petani kami, apalagi sudah ada program MBG. Program ini harus dirasakan oleh petani kita,” kata Yosefina.

Dengan dukungan program MBG, petani berharap pendapatan meningkat, kestabilan harga terjaga, dan usaha semangka di wilayah mereka bisa berkelanjutan. Program ini juga diharapkan memberi motivasi bagi petani untuk tetap produktif dan menjaga kualitas panen agar tetap tinggi.

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Petani Semangka

Menghadapi kondisi pasar yang tidak menentu, para petani terus mencari cara agar hasil panen bisa terserap dengan baik. Penjualan di pinggir jalan hanya menjadi solusi sementara, dan para petani berharap ada jalur distribusi yang lebih pasti. Keterlibatan program MBG diyakini mampu memberikan kepastian pasar bagi semangka lokal.

Selain itu, pengelolaan stok dan kualitas panen menjadi fokus penting agar semangka yang dijual memiliki nilai jual tinggi. Penyortiran buah yang baik dan manajemen distribusi yang efektif diharapkan dapat mengurangi kerugian petani akibat harga tidak stabil dan persaingan dari luar daerah.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan program MBG, petani semangka di Sikka memiliki peluang meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Stabilitas harga dan pemasaran yang terjamin menjadi kunci agar sektor pertanian lokal tetap produktif, mampu bersaing, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index