Polres Gayo Lues Bersama Warga Bangun Jembatan Darurat

Selasa, 30 Desember 2025 | 07:54:49 WIB
Polres Gayo Lues Bersama Warga Bangun Jembatan Darurat

JAKARTA - Ketika bencana memutus akses kehidupan warga, solidaritas menjadi jembatan pertama yang dibangun. Itulah yang terjadi di Desa Penomon Jaya, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, setelah banjir bandang merusak jembatan penghubung utama masyarakat. 

Dalam kondisi darurat tersebut, aparat kepolisian bersama warga bergerak cepat untuk mengembalikan akses vital yang menentukan kelangsungan aktivitas sehari-hari. 

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa pemulihan pascabencana dapat dipercepat melalui kerja bersama dan kepedulian lintas unsur.

Gotong Royong Bangun Akses Terputus Pascabanjir

Tim gabungan Polri bersama masyarakat berhasil membangun jembatan darurat di Desa Penomon Jaya, Kecamatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues. 

Pembangunan jembatan sementara tersebut dilakukan sebagai langkah cepat untuk memulihkan akses penghubung warga yang sebelumnya terputus akibat banjir bandang. Keberadaan jembatan ini sangat penting karena menjadi jalur utama aktivitas masyarakat.

Personel Polres Gayo Lues, Brimob, dan Polsek Rikit Gaib terlibat langsung dalam proses pembangunan. 

Mereka bergotong royong bersama warga setempat sejak awal pengerjaan hingga jembatan darurat dapat difungsikan. Kehadiran aparat di tengah masyarakat memberikan semangat tersendiri bagi warga yang terdampak bencana.

Dalam proses pengerjaannya, tim gabungan Polri bersama masyarakat memanfaatkan material kayu yang terbawa arus banjir. 

Kayu-kayu dengan berbagai ukuran dikumpulkan, disusun, dan dirangkai hingga menjadi pijakan jembatan darurat yang kokoh untuk dilalui warga.

Proses Pengerjaan dan Pemanfaatan Material Lokal

Pembangunan jembatan darurat tersebut dilakukan dengan menyambungkan dua sisi jembatan permanen yang terputus sebagian. 

Jembatan beton yang sebelumnya rusak kini kembali tersambung dengan adanya struktur jembatan darurat di bagian tengah. Meski bersifat sementara, jembatan ini dirancang agar aman digunakan untuk aktivitas harian.

Pemanfaatan material kayu hasil sisa banjir menjadi solusi cepat di tengah keterbatasan. Cara ini memungkinkan pembangunan dilakukan tanpa menunggu material dari luar daerah. 

Selain efisien, metode tersebut juga menunjukkan kearifan lokal dan kemampuan warga dalam beradaptasi dengan kondisi darurat.

Pengerjaan jembatan darurat memakan waktu hampir sepekan. Seluruh proses dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna. Pada Rabu, 24 Desember 2025, jembatan sementara ini akhirnya rampung dan siap digunakan oleh masyarakat.

Manfaat Jembatan Darurat Bagi Aktivitas Warga

Setelah selesai dibangun, jembatan darurat langsung dimanfaatkan warga untuk menunjang aktivitas sehari-hari. 

Anak-anak dapat kembali bersekolah, warga bisa pergi bekerja, dan petani dapat mengakses kebun mereka tanpa harus memutar jauh. Akses ini menjadi urat nadi bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Selain mendukung aktivitas warga, jalur transportasi darurat ini juga mempermudah distribusi bantuan logistik bagi korban banjir. 

Kendaraan pengangkut bantuan dapat melintas sehingga proses penyaluran menjadi lebih cepat dan merata. Keberadaan jembatan ini sangat membantu dalam masa pemulihan pascabencana.

Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo mengatakan keterlibatan personel kepolisian merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat terdampak bencana. 

Jembatan darurat tersebut disiapkan sebagai solusi sementara untuk memulihkan akses antarwilayah yang terputus akibat derasnya arus banjir bandang.

“Kebetulan di belakang ini ada satu dusun. Itu ada 8 KK yang terisolir. Selain itu, aktivitas masyarakat di Penomon ini salah satunya yaitu jembatan ini. Ini menuju ke kebun mereka. Jadi, mereka mau memanen cabai, mau memanen hasil pertaniannya melalui akses jalan ini. Makanya menjadi prioritas,” jelas AKBP Hyrowo.

Sinergi Aparat dan Apresiasi Masyarakat

Hyrowo menambahkan bahwa pembangunan jembatan darurat berawal dari permintaan masyarakat. 

Warga menyampaikan harapan agar kepolisian dapat membantu menyediakan akses sementara agar aktivitas mereka tidak terhenti terlalu lama. Permintaan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan melibatkan berbagai unsur kepolisian.

“Jadi ini atas permintaan masyarakat kepada Polres Gayo Lues, mohon bantuan kiranya mereka mendapatkan bantuan untuk pembuatan jembatan darurat. Sehingga kami melibatkan personel Polres dengan dari Brimob. Karena dari Brimob mempunyai kemampuan untuk pembangunan jembatan, maka kami mohon bantuannya ini bersama masyarakat dalam pembuatan jembatan darurat,” tambahnya.

Masyarakat Desa Penomon Jaya pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian Polres Gayo Lues yang turun langsung membantu warga. Kehadiran aparat dinilai sangat berarti dalam situasi sulit pascabencana.

“Kami atas nama Kepala Desa Penomon Jaya, Kecamatan Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues, mengucapkan apresiasi kepada pihak Polri, Polres, atau Resim Gayo Lues yang telah membantu kami, serta jajaran Brimob Gayo Lues yang telah membantu kami untuk pembangunan jembatan darurat Penomon Jaya yang lebih kurang 5 hari kerja,” ujar Muhammad Husin, Kepala Desa Penomon Jaya.

Dalam kondisi pascabencana ini, sinergi lintas unsur menjadi kunci utama percepatan pemulihan. Kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan mampu mengembalikan akses secara permanen dan memulihkan aktivitas warga Gayo Lues ke kondisi normal.

Terkini