Purbaya Prediksi IHSG Tembus Rekor Baru 32.000 Dalam 10 Tahun Mendatang

Rabu, 29 Oktober 2025 | 12:11:03 WIB
Purbaya Prediksi IHSG Tembus Rekor Baru 32.000 Dalam 10 Tahun Mendatang

JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan prediksi optimis terkait pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam jangka panjang.

Menurutnya, IHSG diperkirakan akan naik dari level 9.000 pada akhir tahun ini menuju 32.000 pada 2035, mencerminkan prospek positif pasar modal Indonesia yang dipengaruhi fundamental kuat dan sentimen ekonomi yang stabil.

Optimisme Pasar dan Prediksi IHSG

Purbaya menekankan bahwa para pelaku pasar merupakan investor cerdas yang menganalisis sentimen ekonomi dan kebijakan fiskal pemerintah. Pernyataan Purbaya sebagai Bendahara Negara kerap menjadi acuan dalam pengambilan keputusan portofolio saham.

“Memang ada saham gorengan, tetapi saham-saham fundamental banyak yang besar, sehingga indeks berpotensi naik ke atas. Jika ditanya mengenai IHSG, saya katakan ‘to the moon’ untuk menciptakan optimisme pasar,” ungkapnya. 

Menurut Purbaya, sentimen positif ini akan memengaruhi investor dalam menempatkan modal mereka secara lebih percaya diri di pasar saham.

Selain itu, Purbaya menyoroti bahwa pengalaman siklus bisnis selama 25 tahun terakhir menunjukkan bahwa pertumbuhan IHSG dalam satu dekade cenderung meningkat empat hingga lima kali lipat dari level awal, sehingga prediksi kenaikan ke 32.000 pada 2035 didasarkan pada tren historis yang konsisten.

IHSG Diperkirakan Sentuh Level 9.000 Tahun Ini

Purbaya memperkirakan bahwa pada akhir 2025, IHSG bisa mencapai level 9.000. Angka ini menunjukkan adanya optimisme jangka pendek yang bersumber dari fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, termasuk pertumbuhan sektor riil, investasi, dan daya beli masyarakat.

“Orang mungkin menganggap prediksi ini berlebihan, tetapi perhitungan didasarkan pada perilaku pasar dan pengalaman panjang dalam siklus ekonomi. Tidak ada tebak-tebakan atau spekulasi tanpa dasar,” jelasnya. 

Hal ini menegaskan bahwa kenaikan IHSG bukan sekadar harapan, tetapi didukung oleh analisis data historis dan tren perilaku ekonomi masyarakat.

Purbaya menambahkan bahwa meskipun pasar saham memiliki risiko dan fluktuasi jangka pendek, fundamental yang kuat di sektor besar dan padat modal membuat IHSG tetap memiliki tren naik yang menjanjikan.

Dasar Perhitungan dan Analisis Ekonomi

Menteri Keuangan menegaskan bahwa prediksi kenaikan IHSG ke 32.000 pada 2035 bukanlah spekulasi, melainkan hasil perhitungan berdasarkan model ekonomi dan matematik. Perilaku manusia sebagai makhluk ekonomi yang konsisten menjadi salah satu faktor utama dalam memproyeksikan pertumbuhan pasar modal.

“Behavior system atau perilaku manusia tidak berubah, sehingga perkiraan ini valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Purbaya. Perhitungan ini melibatkan analisis siklus bisnis, tren investasi, dan respons investor terhadap kebijakan fiskal serta kondisi makroekonomi yang berlaku.

Dengan dasar ini, prediksi jangka panjang menunjukkan bahwa IHSG akan mengalami kenaikan signifikan, mencerminkan keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang stabil dan pertumbuhan sektor riil yang berkelanjutan.

Prospek Jangka Panjang Pasar Modal Indonesia

Prediksi Purbaya mencerminkan keyakinan pemerintah terhadap pertumbuhan pasar modal dan daya tarik investasi jangka panjang di Indonesia. Dengan tren kenaikan IHSG yang konsisten, pasar saham diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Investor, terutama mereka yang berorientasi pada fundamental, dapat memanfaatkan tren ini untuk menempatkan modal secara strategis, meningkatkan portofolio, dan mendukung pertumbuhan sektor riil. Kepercayaan terhadap pasar modal juga diharapkan mendorong stabilitas keuangan nasional.

Purbaya menambahkan bahwa tren positif ini sejalan dengan kebijakan fiskal pro-investasi dan langkah-langkah pemerintah dalam memperkuat ekonomi. Prediksi IHSG ke level 32.000 pada 2035 diharapkan menjadi indikator optimisme jangka panjang dan peluang pertumbuhan pasar modal yang berkelanjutan di Indonesia.

Terkini