JAKARTA - Libur Natal dan Tahun Baru tahun ini diprediksi menjadi momen puncak mobilitas warga di seluruh Indonesia.
Sekitar 17,18 juta masyarakat diperkirakan melakukan perjalanan mudik atau berlibur ke berbagai kota dan destinasi wisata. Puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada 24 Desember 2025, sementara arus balik diperkirakan mencapai 20,81 juta orang pada 2 Januari 2026.
Jumlah perjalanan pada periode libur ini diprediksi naik 2,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Mayoritas masyarakat diperkirakan menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor, sementara moda transportasi lain seperti bus, mobil sewa, travel, pesawat, kereta jarak jauh, kapal penyeberangan, kapal laut, dan KRL menjadi alternatif.
Jalur tol Transjawa akan menjadi salah satu titik utama yang dilalui pemudik dengan perkiraan 11 juta kendaraan melintasinya selama beberapa hari.
Dari sisi keberangkatan, Jakarta Timur dan Kabupaten Bekasi menjadi titik asal perjalanan terbanyak. Tujuan perjalanan didominasi Jawa Tengah dengan perkiraan 20,23 juta pergerakan.
Disusul Jawa Barat sekitar 16,83 juta pergerakan dan Jawa Timur sekitar 16,61 juta pergerakan, termasuk kota wisata favorit seperti Yogyakarta, Bandung, Malang, Bogor, dan Denpasar.
Kesiapan Transportasi Umum dan Infrastruktur
Pemerintah menyiapkan total 35.497 kendaraan transportasi untuk mengangkut para pemudik selama libur Natal dan Tahun Baru.
Kereta api menambah 32 perjalanan jarak jauh sehingga total perjalanan harian mencapai 95 perjalanan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada 23 hingga 25 Desember. Kapal penyeberangan, dermaga, dan pelabuhan juga siap dioperasikan, dengan rute Merak-Bakauheni diprediksi sebagai lintasan tersibuk.
Transportasi darat pun telah diperkuat dengan 31.433 bus yang siap melayani pemudik melalui 117 terminal. Sementara itu, sektor penerbangan memiliki 368 pesawat yang akan terbang dari 257 bandara di seluruh Indonesia.
Jalur tol baru, seperti Probolinggo-Banyuwangi pada ruas Gending-Paiton di Jawa Timur, telah dibuka secara fungsional untuk membantu kelancaran arus kendaraan.
Pemerintah melakukan rekayasa lalu lintas untuk meminimalkan kemacetan di ruas rawan padat. Pengaturan ini diharapkan membuat perjalanan mudik lebih nyaman dan aman bagi masyarakat. Fokus utama adalah jalur Trans-Jawa yang menjadi rute favorit pemudik.
Fasilitas dan Layanan untuk Pemudik
Beragam fasilitas dan kemudahan disiapkan pemerintah untuk mendukung kenyamanan pemudik selama libur Natal dan Tahun Baru. Salah satunya adalah program mudik gratis yang bertujuan mengurangi kepadatan kendaraan pribadi sekaligus menyediakan transportasi terjangkau bagi masyarakat.
Layanan ini dapat diakses melalui kanal resmi yang telah disediakan pemerintah.
Selain itu, pemerintah memberikan insentif diskon untuk berbagai moda transportasi. Diskon tiket kereta kelas ekonomi, kapal Pelni, tiket pesawat, serta tarif jasa kepelabuhan penyeberangan berlaku mulai 21 November 2025 hingga 10 Januari 2026.
PT Jasa Marga pun menerapkan diskon tarif tol antara 10-20 persen di delapan ruas tol strategis di Trans-Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
Layanan tambahan ini diharapkan dapat membantu mendorong penggunaan transportasi umum dan mengurangi beban jalan tol. Diskon juga diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat dan memberikan pengalaman perjalanan lebih nyaman.
Semua upaya ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk memastikan mudik Natal dan Tahun Baru berjalan lancar.
Persiapan Keamanan dan Pengawasan Lalu Lintas
Keamanan dan pengawasan lalu lintas menjadi prioritas utama pemerintah pada musim libur panjang ini. Polda Metro Jaya menyiapkan 5.044 personel gabungan, termasuk Polri, Kodam Jaya, Pemprov, dan elemen masyarakat untuk menjaga keselamatan masyarakat.
Layanan pengamanan difokuskan pada ruas tol rawan padat seperti Tol Jagorawi, Tol Jakarta-Cikampek, dan Tol Cipularang.
Pemerintah juga melakukan pengecekan kelaikan kendaraan untuk memastikan transportasi darat aman digunakan. Selama arus mudik, sebanyak 2.670 kereta api di jaringan Sumatera, Jawa, dan Sulawesi siap beroperasi dengan aman.
Armada laut juga diperkuat, dengan 704 kapal serta 69 kapal patroli dan navigasi untuk menjaga kelancaran pelayaran.
Pengawasan ini melibatkan koordinasi lintas sektor agar masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan nyaman. Dengan langkah ini, pemerintah berupaya meminimalkan risiko kecelakaan dan gangguan lalu lintas. Semua titik rawan padat dan jalur utama telah menjadi fokus pengamanan.
Prediksi Kelancaran dan Dampak Libur Panjang
Prediksi arus mudik dan libur panjang menunjukkan perjalanan masyarakat relatif lancar meski jumlah penumpang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kombinasi persiapan transportasi, fasilitas layanan, dan pengamanan diharapkan membuat libur Natal dan Tahun Baru aman dan nyaman.
Arus kendaraan yang padat di beberapa jalur strategis dapat diantisipasi dengan rekayasa lalu lintas dan pemanfaatan moda transportasi umum.
Pemantauan terus dilakukan untuk memastikan kapasitas transportasi mencukupi kebutuhan pemudik. Semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, bersinergi untuk memastikan layanan optimal.
Dampak positif diharapkan tidak hanya soal kelancaran perjalanan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui aktivitas wisata dan konsumsi masyarakat.
Libur panjang ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menikmati waktu berkualitas bersama keluarga. Perencanaan yang matang dari pemerintah membuat perjalanan lebih aman, nyaman, dan efisien. Dengan strategi ini, arus mudik Natal dan Tahun Baru 2025-2026 diprediksi menjadi lebih terkelola dengan baik.
